Rabu, 16 Juli 2014

BUKA BERSAMA, BERBAGI BERSAMA


Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Masih banyak kita temui mereka yang memiliki kekurangan. Namun, tak sedikit dari kita yang masih berdiam diri bahkan meremehkan mereka. Dalam momen Ramadhan ini para fungsionaris HIMA PGSD FIP Unnes meningkatkan kepedulian kepada sesama melalui kegiatan buka bersama  dengan anak-anak penyandang cacat di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang pada Selasa (15/7).
Disambut dengan hangat oleh pengurus Yayasan dan anak-anak penyandang tuna daksa, acara ini berjalan lancar. Sempat pula, ibu Budi Mulya, selaku pengurus asrama YPAC memberikan sambutannya. Beliau menuturkan bahwa anak penyandang cacat juga bisa berprestasi, “Semua ini memang takdir dari Tuhan. Namun, bukan berarti kita berpasrah diri. Bahkan dengan bimbingan dan kerjakeras, anak berkebutuhan khusus pun dapat melebihi mereka yang secara fisik maupun psikis lebih sempurna. Kita sempat meraih rekor MURI melalui anak didik kita, salah satunya yaitu dapat menggambar dua gambar berbeda dengan menggunakan dua tangan dalam waktu bersamaan,” jelas ibu Budi.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada pihak YPAC Semarang dari HIMA PGSD melalui ketua panitia, Hermawan. Sempat pula anak penyandang tuna daksa ini mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh Mas Jabar, mahasiswa PPG PGSD yang juga turut hadir dalam acara ini.
Tak lama kemudian, anak-anak bersorak sorai ketika mendengar suara sirene tanda tiba saatnya untuk berbuka puasa. Setelah menikmati takjil dan menunaikan sholat Maghrib berjamah, seluruh fungsionaris HIMA PGSD 2014 dan anak penyandang tuna daksa ini makan  bersama. Diselingi hiburan dari kawan-kawan fungsionaris, senyum menghiasi wajah anak-anak ketika mereka diajak untuk bernyanyi bersama. Dan serangkaian acara buka bersama tersebut ditutup dengan sholat Tarawih berjamaah.
Sebenarnya mereka tidak meminta permintaan yang terlalu berat kepada kita yang ‘sempurna’. Mereka hanya ingin perlakuan yang sama, dan perhatian yang cukup. Tak perlu menunggu datangnya bulan Ramadhan untuk memberikan perhatian kepada mereka. Berikan perhatian kepada mereka, setidaknya jangan remehkan mereka, jangan buat mereka rendah hati karena kondisi yang mereka miliki. Karena kita tidak tahu, bahwa dibalik kondisi mereka yang kurang sempurna tersimpan sesuatu yang sebenarnya melebihi apa yang kita miliki.


Redaksi HIMA PGSD